Selasa, 10 Agustus 2010

Cucak hijau yang semakin mantap

Cucak hijau yang selama ini dikenal Msyarakat umumnya berasal dari daerah Jember TAU Banyuwangi, selain itu ada juga cucak hijo yang berasal dari daerah Blora, Jawa Tengah


Cucak hijau yang berasal dari Blora, Banyuwangi atau Jember umumnya termasuk yang banyak di cari karena selain suaranya bagus, volumenya juga cukup mantap. Jenis Cucak hijau ini sangat digemari dan selalu dicari oleh penggemarnya. Saya sendiri saat ini memeiliki cucak hijau yang berasal dari Banyuwangi tersebut, dan memang luar biasa.

Makanan

CH seperti halnya jenis cucak lainnya suka sekali buah (terutama pisang) dan serangga (terutama jangkrik atau belalang jenis kecil) serta ulat bumbung. Itulah makanan utama dan kesukaan mereka.

Untuk pemeliharaan rumahan, hendaknya dibiasakan makan voor. Untuk burung bakalan, latihlah dengan cara menempelkan sejumput voor ke buah pisang, begitu sampai sepekan dua pekan, niscaya CH bakal doyan voor. Tapi pada saat yang sama, sediakan voor di tempat pakan tersendiri.

Biasakan memberi jangkrik (pagi, siang, sore masing-masing sebanyak 4 sampai 8 ekor, tergantung tingkat “kelaparan” si CH) dengan cara menyorongkan langsung dari tangan. Pada tahap-tahap awal, sorongkan dengan lidi agar burung tidak ketakutan, begitu terus sampai pada saatnya nanti CH jinak dan berkicau berkepanjangan dengan nyaringnya kalau kita goda dengan jangkrik.

Cara memandikan ya seperti burung lainnya, karamba ok, semprot juga boleh; hanya saja jangan terlalu lama menjemurnya (1 jam pagi hari sudah cukup; dan satu jam lagi sore hari juga bagus kalau sempat). Hal yang umumnya dikeluhkan pemelihara CH adalah rontok bulu pada CH yang biasanya terus-menerus nyulam (berganti bulu tidak serempak). Ini biasanya terjadi kalau burung sedikit stres atau makanan yang berganti-ganti (usahan selalu menggunakan voor yang sama; apapun merknya).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar